Konsolidasi Data DPS, Medo: Pastikan Data Pemilih Valid
Padang-sumbar.kpu.go.id - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat mengadakan rapat konsolidasi data di ZHM Premiere Hotel Padang untuk mempersiapkan Rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS) jelang Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatera Barat 2024. Rapat ini bertujuan menyamakan persepsi antara KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota terkait data pemilih yang telah dikumpulkan dari Model A-Daftar Pemilih hingga penetapan DPS pada 9-11 Agustus 2024. Rapat ini dihadiri oleh 117 peserta, yang terdiri dari 19 Ketua KPU Kabupaten/Kota, 19 anggota Divisi Data dan Informasi KPU Kabupaten/Kota, 19 Kasubag Perencanaan, Data, dan Informasi, serta 19 Operator Sidalih KPU Kabupaten/Kota se-Sumatera Barat. Selain itu, perwakilan dari Direktorat Intelkam Polda Sumatera Barat turut hadir. Ory Sativa Syakban mewakili Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat, dalam sambutannya menekankan pentingnya konsolidasi data untuk mengantisipasi potensi permasalahan yang mungkin timbul dalam Pleno Penetapan DPS yang akan digelar esok hari. Ia juga menyoroti perlunya persiapan matang pada November mendatang, termasuk simulasi pelaksanaan pencalonan guna memastikan seluruh aspek teknis telah dipersiapkan dengan baik. Ory mengingatkan akan pentingnya koordinasi dengan berbagai pihak terkait, seperti Polda, Dinas Kesehatan, Bawaslu, Kesbangpol, dan Dinas Perhubungan, dalam mempersiapkan proses pendaftaran pencalonan. Menurutnya, komunikasi dan kolaborasi yang efektif antara semua pihak sangat krusial untuk memastikan kelancaran setiap tahapan pemilu. Jons Manedi, Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat, memberikan arahan terkait pentingnya sosialisasi dalam Pilkada. Ia menyampaikan bahwa Sumatera Barat berhasil masuk dalam 5 (lima) nominasi terbaik pada Rakornas Parhubmas di Surabaya dan meraih juara kedua untuk kategori Sosialisasi Tergigih. Namun, Jons mengingatkan kemungkinan terjadinya Pilkada dengan kotak kosong jika hanya satu pasangan calon yang mendaftar. "Kita harus meningkatkan sosialisasi dan memastikan bahwa semua pemilih yang memenuhi syarat telah terdaftar," kata Jons. Ia juga menekankan pentingnya mitigasi risiko disetiap tahapan pemilu serta perlunya perencanaan yang matang dalam pelaksanaan debat publik agar tidak terjadi bentrokan antar wilayah. "Setiap tahapan harus direncanakan dengan baik termasuk menghindari masalah logistik dan meningkatkan partisipasi pemilih," tambahnya. Hamdan, Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat Divisi Hukum dan Pengawasan, menekankan pentingnya koordinasi dengan lembaga-lembaga terkait, termasuk Bawaslu dan Kepolisian, menjelang pendaftaran pasangan calon. Medo Patria, Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat Divisi Perencanaan dan Data Informasi, memaparkan perkembangan terbaru terkait data pemilih. Sejak Februari 2024, tercatat ada peningkatan sebesar 22.000 pemilih, dengan rincian 514.202 pemilih baru dan 521.349 pemilih yang tidak memenuhi syarat (TMS). Medo juga meminta perhatian khusus terhadap pemilih yang berstatus warga negara asing (WNA) di 4 (empat) kabupaten/kota, yaitu Solok, Tanah Datar, Agam, dan Lima Puluh Kota. Medo menegaskan bahwa KPU Provinsi hanya akan melakukan rekapitulasi Daftar Pemilih Sementara (DPS) sedangkan penetapan finalnya dilakukan oleh KPU kabupaten/kota. Ia juga mengingatkan pentingnya kerjasama dengan instansi terkait, seperti Kemendagri dan Dukcapil, untuk memastikan validitas data pemilih, terutama dalam menangani kasus pemilih ganda. Diakhir rapat, peserta diingatkan untuk segera mencetak dan mengumumkan DPS Pilkada 2024, yang akan dipublikasikan mulai 18 Agustus di media online dan link yang telah ditentukan. Dengan adanya rapat ini, diharapkan seluruh persiapan teknis dapat berjalan lancar, sehingga tahapan pemilu berikutnya dapat dilaksanakan tanpa kendala yang berarti. (Maidi/Parhumas KPU Sumbar)
Selengkapnya