Meta dukung Literasi digital pemilu 2024

Padang-kpu.sumbar.kpu.go.idSebagai upaya untuk mendukung literasi digital dan mendukung penyelenggaraan Pemilu Tahun 2024, KPU RI bekerjasama dengan Meta Indonesia melaksanakan pelatihan "Roadshow Bijak Bersuara" bagi penyelenggara pemilu agar dapat memanfaatkan platform media sosial, terutama Facebook dan Instagram secara optimal untuk menyampaikan informasi kepemiluan. Demikian disampaikan Betty Epsilon Idroos, Anggota KPU RI dalam membuka kegiatan pelatihan Roadshow Bijak Bersuara pada tanggal 9 Agustus, bertempat di Hotel Santika Premiere, Padang.

Turut mendampingi, Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat, Surya Efitrimen dan Anggota KPU Provinsi Sumatera Barat lainnya, Medo Patria dan Hamdan serta Kabag Teknis Penyelenggaraan, Sutrisno dan Kabag Keuangan, Umum dan Logistik, Jumiati.

Betty mengatakan dengan kegiatan “Roadshow Pemilu Bijak Bersuara” ini, kami menyambut baik, karena sepenuhnya kita menyadari bahwa media digital sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas penyelenggara pemilu sehingga penting bagi kita untuk memahami cara kerja media digital agar dapat memanfaatkan dengan sebaik-baiknya untuk mencapai tujuan terutama menyampaikan informasi kepemiluan. 

Kalau ada centang biru itu merupakan akun resmi KPU, banyak hoax yg akan ada diplatform kita seperti facebook dan instagram, dari sini kita belajar bagaimana cara mengoptimalkannya menjelang dan sesudah pemilu 2024.. jika kita terima berita hoax, lihat sumber aslinya yakni akun yang bercentang biru tersebut.

"Mari kita jawab dengan berita yang benar. Do and endorse kita manfaatkan, mari kita optimalkan. Semuanya harus tersosialisasikan dan tersampaikan dengan baik. Di Sumatera Barat merupakan titik pertama kegiatan roadshow ini dilakukan, saya berharap Sumatera Barat dapat memulai ini dengan baik, dengan tema Bijak bersuara ini, agar kita cermat dan pandai dalam menyampaikan informasi kepemiluan", kata Betty.

Berkaca dari pengalaman ini, KPU mulai membangun dan memperkuat media sosialnya. Saat ini seluruh Satker KPU se-Indonesia telah memiliki akun di berbagai platform media sosial. KPU Provinsi Sumatera Barat sendiri juga telah mulai membangun media sosialnya jauh sebelum KPU mengeluarkan edaran. Saat ini, saya juga sudah lihat halaman Facebook KPU Prov. Sumbar dan juga akun Instagram yang telah centang biru. Ini juga berkat hubungan yang baik dengan Meta Indonesia, tutur mantan Anggota KPU Provinsi DKI Jakarta 2 (dua) periode ini.

KPU sendiri juga membangun hubungan dengan berbagai platform media sosial dan telah mulai mengadakan workshop kehumasan dengan menghadirkan narasumber dari berbagai platform, termasuk yang paling sering adalah dari Facebook/Meta. Ini menunjukkan bahwa KPU saat ini bersungguh-sungguh untuk meningkatkan pengelolaan media sosialnya. Kegiatan kita pada hari ini tentunya diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman kita tentang cara kerja media sosial, terutama Facebook dan Instagram yang saat ini masih berada di urutan teratas dengan jumlah pengguna terbanyak. Dengan memahami cara kerja media sosial, tentunya kita berharap dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin untuk menyampaikan informasi dan mencerdaskan pemilih.

Tentunya kita berharap kepada Meta Indonesia untuk membantu penyelenggara Pemilu dengan membuat fitur-fitur yang dapat mencegah penyebaran hoax dan memudahkan kami agar informasi-informasi yang kami sampaikan dapat menjangkau publik yang lebih luas lagi, tutup Betty.

Dalam pemaparan Dessy Sukendar, Manajer kebijakan Publik Meta Indonesia mengatakan informasi terkait peraturan yang ada dan yang tidak diplatform Meta peserta pemilu dapat menggunakan berbagai platform untuk penyebaran informasi pemilu. Kita ingin memupuk informasi yang sehat untuk kebersamaan dan berharap ada masukan bagi Meta terhadap penyebarluasan informasi pemilu.

Meta ingin membantu menemukan solusi bagi pengguna media sosial terutama bagi penyelenggara dan peserta pemilu dengan mudah bisa ditemukan sesuai dengan audien yang sehari-hari menggunakan media sosial. Pengguna media sosial rata-rata usia gen Z, kita mengajak untuk tertarik dengan program bijak bersuara dalam menggunakan media sosial, seperti informasi kepemiluan sampai dengan pendekatan reels dan musik sesuai konten. Jika menemukan disinformasi kita sampaikan hal yang benar sesuai sumber atau yang resminya"kata Dessy.

Pemilih pemula dalam pembuatan konten, kita perlu lihat aturan apa saja dalam media sosial, yakni bagaimana menampilkan konten yang tidak ribet, dibuat saja dulu jangan pikirkan hal-hal teknis nanti akan sering tertunda. Seringkali akun resmi pemerintah yang menjadi role model, menjadi acuan bagi audien akan tetapi dikarenakan admin bukan pengambil kebijakan, jadi sering tertunda sehingga kurang ada interaksi bahkan tidak ada sama sekali."tukas Dessy.

Dalam pembuatan konten diperlukan variasi dan konsistensi konten yang kita lakukan, cari ciri khas konten kita sendiri sehingga audien tahu itu kalau itu kita. Tidak semua orang yang sukses dalam setiap platform, jika salah satu follower ramai, maka itu saja dilakukan secara konsisten yang penting informasinya tersampaikan.

Lanjut Dessy mengatakan tips membuat konten yang menarik dalam Facebook dan Instagram, coba cari grup yang banyak beraktivitas dan berinteraksi dan masuk ke grup tersebut' tutup Dessy. (Parhubmas KPU Sumbar).

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 112 Kali.