KPU Sumbar Ajak Gen Z, Jangan Mau Jadi Korban Politik!
Payakumbuh, sumbar.kpu.go.id – Generasi Z atau mereka yang lahir mulai dari tahun 1996 – 2012 notabenenya dalam proses pemilu adalah pemilih pemula. Secara demografi sosial, posisi kaum muda ini dianggap political amateurs yang rentan terhadap upaya propaganda politik. Karenanya pemilih pemula harus mendapatkan informasi kepemiluan secara benar dan dari sumber terpercaya, agar menjadi pemilih yang cerdas dan berkontribusi dengan baik dalam proses politik. Hal ini menjadi argumen utama KPU Provinsi Sumater Barat (KPU Sumbar) menggelar program pendidikan pemilih untuk segmentasi pemilih pemula, Election Camp. Gelaran program yang diselenggarakan pada Sabtu-Minggu (25-26 Juni 2022) menyasar pemilih pemula di SMA Negeri 2 Payakumbuh, yang diikuti oleh 40 peserta.
“Pilihan dari generasi muda sangatlah penting. Hal ini dikarenakan generasi muda merupakan aset emas bagi bangsa. Merekalah yang akan menentukan baik-buruknya bangsa ini,” tekan Yanuk Sri Mulyani, Ketua KPU Sumbar saat membuka kegiatan yang dikonsep dengan metode kegiatan outdoor.
Selama dua hari peserta diberikan materi antara lain tentang pentingnya pemilu dalam negara demokrasi. Yuzalmon, Ketua Divisi Perencanaan Data dan Informasi memaparkan hakikat pentingnya satu suara dalam proses pemilu dan harapan-harapan untuk menentukan arah pemerintahan ke depan. “Karena pentingnya satu suara dala setiap pemilu, jangan sia-saiakan hak pilih ananda semua. Pastikan anda semua telah terdaftar sebagai pemilih. Saat ini, bahkan anda bisa cek sendiri apakah anda sudah terdaftar atau belum sebagai pemilih, dari gadget di tangan anda”, jelas Yuzalmon.
Kegiatan yang diharapkan menjadi pilot project program sosialisasi dan pendidikan pemilih KPU Sumbar ini juga diselingi diskusi dan tanya jawab serta permainan-permainan yang relevan dengan topik yang dibahas. Antusiasme peserta meningkat ketika membahas masalah-masalah yang rata-rata ditemui pada setiap pemilu dan pemilihan. Politik uang, berita bohong, ujaran kebencian, dan kampanye hitam misalnya menjadi isu yang selalu mewarnai perjalanan demokrasi kita. Izwaryani, Ketua Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM yang sebelumnya memaparkan materi pendahuluan pentingnya berdemokrasi dan menutup sesi terakhir dengan kiat-kiat menjadi pemilih cerdas agar mampu menghindar dari masalah-masalah dalam pemilu.
“Anda adalah subjek dalam politik, bukan objek apalagi korban politik. Jangan mau digiring dan dimobilisasi oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab dalam setiap pemilu. Sadari bahwa hak pilih anda sangat special dan sakral, gunakan sebaik-baiknya dengan menjadi pemilih yang cerdas”, tutup Izwaryani.
Secara kuantitas jumlah pemilih pemula mencapai hingga seperlima dari jumlah keselurahan Daftar Pemilih Tetap (DPT) dalam setiap pemilu dan pemilihan. Karena itu pemilih dari Generasi Z ini harus didekati dengan cara komunikasi yang khusus sesuai dengan karakteristiknya yang terbuka dan melek teknologi.