KPU Sambangi Perguruan Thawalib Padang Panjang Pada Kegiatan “KPU Goes To Pesantren”
Padang-sumbar.kpu.go.id - KPU RI Bersama KPU Provinsi Sumatera Barat hadir ditengah-tengah santri Perguruan Thawalib Padang Panjang pada Hari Senin 20 November 2023 dengan tajuk kegiatan “KPU Goes To Pesantren”. Kegiatan berlangsung di ruangan Aula Perguruan Thawalib Padang Panjang dengan menghadirkan para narasumber yang kompeten dibidangnya. Kegiatan menghadirkan 3 orang narasumber dalam talkshow “KPU Goes To Pesantren” yakni Dr. Abdul Ghoffar, S.Pd.I., S.H., M.H selaku Asisten Ahli Hakim Konstitusi Mahkamah Konstitusi, Jons Manedi selaku Ketua Divisi Sosdiklih Parmas KPU Provinsi Sumatera Barat, dan dari Internal Perguruan Thawalib Ketua Yayasan Dr. Abrar, M.Ag bertindak selaku narasumber dan di Moderatori oleh Fahmi, S.Th.I, MA yang merupakan Anggota Yayasan Thawalib. KPU mengusung semangat anak muda membangun bangsa “Gak milih, Gak keren".
Selain talkshow, Acara “KPU Goes To Pesantren” juga diselingi dengan berbagai games yang menarik, lomba video Jingel Pemilu, Stand Up Comedy dan pertunjukan seni dari Santri Perguruan Thawalib. KPU RI bersama KPU Provinsi Sumatera Barat memilih Perguruan Thawalib sebagai pilihan untuk mengadakan kegiatan KPU Goes To Pesantren dengan pertimbangan sejarah Panjang Perguruan Thawalib. Perguruan Thawalib Padang Panjang 1898 dan merupakan pondok pesantren pertama yang hadir di Indonesia, pada tahun 1911 Perguruan Thawalib hadir dengan system classical dimana thawalib merupakan sekolah boarding school pertama di Indonesia dan masih eksis hingga saat ini. Thawalib Padang Panjang bukan hanya institusi pendidikan namun institusi yang memperjuangkan dan membangun negara ini dari berbagai aspek kehidupan.
Dalam sambutannya Ketua KPU Provinsi Sumatera Barat, Surya Efitrimen menekankan bahwa, pesantren memiliki peran strategis dalam membentuk karakter anak bangsa. Oleh karena itu, pesantren tidak hanya menjadi tempat pembelajaran agama, melainkan juga harus menjadi wadah pendidikan politik sedari dini. Santri harus dibekali dengan pengetahuan yang luas dan menyeluruh mengenai peran, tugas dan tanggung jawab mereka sebagai bagian dari warga negara yang baik. Kesuksesan penyelenggaraan pemilu merupakan tanggung jawab kita bersama.
DR. Abrar mengawali talkshow sebagai narasumber menyampaikan bahwa memilih pemimpin itu adalah perintah agama, Ketika nabi wafat yang dilakukan para sahabat bukan menyelenggarakan menguburkan namun mencari pemimpin atau khalifah yang akan menggantikan nabi. Jadi Ketika kita tidak memilih maka besar kemungkinan orang orang yg tidak punya kapasitas orang orang lemah yang akan menjadi pemimpin. Begitupun dalam agama Ketika ada 3 orang jalan bersama maka pilih lah satu diantara mereka untuk menjadi pemimpin. Menggunakan hak suara bukan saja anjuran agama namun bentuk kepatuhan kepada kepada agama.
Jons Manedi dalam paparannya menjelaskan bahwa, pengetahuan mengenai kepemiluan meliputi kapan kita mengadakan pemilu, apa saja yang akan dipilih, apa saja yang tidak diperbolehkan dalam pemilu, dan melihat rekam jejak calon yang akan kita pilih merupakan hal yang mesti kita ketahui sebagai pemilih. Gen Z itu pemilih pemula yang masih labil karena baru pertama kali memilih maka perlu terus asah pemahaman kepemiluannya. Harus dari sekarang mempelajari visi misi dan program para peserta pemilu yang akan kita pilih nantinya agar tidak salah pilih. Kita menganut sistem demokrasi yang mana mengedepankan rakyat dalam setiap kegiatannya salah satunya melalui pemilu dimana merupakan sarana menentukan Nasib bangsa kita 5 tahun kedepannya. Karena kita yang menentukan pemimpin kita kedepannya. Pemilih Gen Z 1,2 juta pemilih 25% Gen Z secara nasional 66 juta atau 35% itu gen Z. jadi ini penentu anak muda membangun bangsa. Makanya ikut andil dan terlibat dalam pemilu untuk menentukan nasib bangsa kedepannya.
Abdul Gofar selaku Asisten Ahli Hakim Konstitusi mempertegas bahwa sebagai anak bangsa yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan, tentu para santriwan dan santriwati mesti melek dan terlibat dalam menwujudkan cita-cita luhur bangsa Indonesia dengan cara salah satunya ialah ikut dating dan memilih ke TPS pada Hari Rabu 14 Februari 2024 mendatang. Dengan kita menggunakan hak pilih kita pada Pemilu 2024 itu sudah menjadi bentuk keterlibatan kita secara nyata Bagai mewujudkan cita-cita dan tujuan bangsa Indonesia. Pemilih pemula jangan lupa, Rabu 14 Februari 2024 datang ke TPS, apa yang anda lakukan itu akan menentukan 5 tahun kedepan jadi jangan salah pilih pemimpin dan cobloslah yang menurut anda terbaik untuk republik ini. (Kedonk/Parhubmas KPU Sumbar)