Gen Z dan Literasi Politik, Angkat Keterlibatan Pemilih Muda di Pemilu dan Pilkada 2024

Padang-sumbar.kpu.go.id - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Sumatera Barat, Surya Efitrimen, S.Pt., M.H., memberikan sambutan dalam Seminar Sehari bertajuk “Gen Z dan Literasi Politik” yang diselenggarakan di Gedung Sidang Thahir Foundation Building, Fakultas Hukum Universitas Andalas. Kegiatan ini berfokus pada peningkatan literasi politik generasi muda, khususnya Gen Z, menjelang Pemilu dan Pilkada serentak 2024.

Dalam sambutannya, Surya menekankan pentingnya peran pemilih muda. Ia menyebut bahwa sekitar 50% daftar pemilih pada Pemilu 2024 berasal dari kelompok Gen Z, sehingga keterlibatan mereka sangat menentukan masa depan politik Indonesia. “KPU terus berupaya mendorong partisipasi aktif generasi muda. Selain hak suara, mereka juga berperan penting dalam mengawasi jalannya pemilihan dan menjaga integritas suara,” ujar Surya.

Acara yang dipandu oleh Ilhamdi Putra, S.H., M.H., ini menghadirkan empat pembicara ahli, yakni Dr. Muhammad Yusra, S.IP., M.A. (Direktur Eksekutif POSHDem), Khoirunnisa Nur Agustyati (Direktur Eksekutif Perludem), Feri Amsari, S.H., M.H., LL.M. (Pakar Hukum Tata Negara), Drs. Hadar Nafis Gumay, M.A. (Direktur Eksekutif Netgrit)

Pembicara menyoroti sejumlah isu krusial, seperti rendahnya literasi politik Gen Z, potensi politik uang, hingga kendala teknis dan regulasi pemilu. Pada sesi pembukaan, Dr. Muhammad Yusra menyampaikan hasil survei bahwa mayoritas informasi politik yang diterima Gen Z berasal dari media sosial (28%), disusul media massa (18%). Ini menunjukkan perlunya peningkatan kualitas informasi politik yang mudah diakses dan relevan bagi pemilih muda.

Khoirunnisa Nur Agustyati menekankan bahwa Pilkada serentak nasional 2024 adalah yang pertama kali dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia. Ia juga membahas masalah calon tunggal dan tantangan bagi generasi muda dalam memilih pemimpin yang tepat. “Penting bagi Gen Z untuk tidak hanya memilih berdasarkan popularitas, tetapi juga mempertimbangkan visi dan rekam jejak calon pemimpin,” ungkapnya.

Dalam diskusi, peserta juga diajak mengenal aplikasi CASIP 2024 sebagai alat pemantau suara. Menanggapi pertanyaan peserta tentang potensi manipulasi suara, Surya Efitrimen menegaskan bahwa masyarakat bisa berperan aktif melaporkan kecurangan melalui Bawaslu dan aplikasi pemantau. “KPU bersama Bawaslu akan memastikan seluruh proses pemilu berjalan transparan dan setiap suara dihitung dengan benar,” tegasnya.

Acara diakhiri dengan sesi diskusi interaktif antara peserta dan para pembicara, di mana peserta seminar juga menyampaikan gagasan tentang literasi politik melalui media sosial dan cara-cara kreatif, seperti menggunakan meme dan potongan drama Korea, untuk menarik perhatian pemilih muda.

Surya Efitrimen menutup acara dengan pesan agar Gen Z tidak hanya menjadi pemilih pasif, tetapi juga berperan dalam mengawasi dan menjaga proses demokrasi di Indonesia. “Pemilu bukan hanya soal memilih, tetapi juga tentang menjaga masa depan bangsa ini,” katanya sebelum meninggalkan ruangan dengan para peserta dan panitia.(Maidi/Parhumas KPU Sumbar)

Bagikan:

facebook twitter whatapps

Dilihat 606 Kali.